Jumat, 23 Januari 2015

Siapakah Aku ?

Share it Please
Siapakah Aku ?



“Siapakah aku ?”, sebuah pertanyaan yang aneh bila kita mencoba menanyakannya kepada seseorang .Mereka akan berpikir kita ini aneh atau mungkin juga sudah tidak waras lagi, bagaimana tidak sebuah pertanyaan yang mungkin banyak mengacu kepada diri seseorang yang bertanya itu sendiri tidak diketahuinya. Yang terpikirkan pertama kalinya dikepala kebanyakan orang mungkin sebuah nama dan sedikit latar belakang orang yang bertanya itu sendiri. Tapi ,sebenarnya yang ingin saya bahas pada postingan kali ini bukanlah banyak mengacu pada diri saya saj ,tapi mungkin kepada para teman-teman pembaca yang mungkin pernah menanyakan apa sebenarnya maksud dari pertanyaan “Siapakah Aku ?”.

Menurut, saya pertanyaan ini lebih mengarah kepada pertanyaan tentang siapa sebenarnya jati diri seperti apa yang kita miliki. Mengenal sebuah jati diri merupakan sebuah perjalanan hidup yang akan dilalui semua manusia yang akan beranjak menuju kedewasaan atau tepatnya pada masa remaja. Langkah demi langkah yang kita langkahkan dalam perjalanan akan menentukan tujuan yang akan kita capai diakhir masa pencarian kita. Setiap jalan yang kita tentukan langkahnya pastinya selalu akan menjumpai rintangan dan juga halangan yang silih berganti menerpa. Tapi itu semua akan memberikan kita sebuah pengalaman yang berharga saat sudah berada ditujuan kita nanti, yang nantinya bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita.

“Siapakah aku ?” aku adalah seorang manusia , tapi apakah benar kita ini sudah menjadi seorang manusia yang benar benar berperilaku layaknya manusia yang dijelaskan dalam sebuah kitab suci. Manusia yang sanggup menyatakan bahwa dirinya adalah manusia harus sanggup menerima dan sadar konsekuensi bahwa dirinya adalah seorang manusia. Manusia seharusnya bisa menjadi makhluk yang adil ,penuh rasa kasih sayang terhadap sesama ,dan selalu bisa menghargai sebuah kehidupan. Banyak yang sudah terlupakan dari diri kita terhadap hal-hal tersebut ,terturutinya nafsu yang telah banyak menjadi sumber akan ternodainya status manusia sebagai makhluk yang berkahi oleh Allah Swt. Jika kita bisa mendorong mundur banyaknya kepentingan duniawi ,insyaallah nafsu itu sendiri akan memudar dan perjalanan hidup menuju akhir yang indah mungkin akan tercapai.

Kesadaran diri kita sendiri dalam menjalani kehidupan ini adalah salah satu kunci untuk menguak rahasia jati diri kita. Kita seharusnya bisa sadar dari kehidupan monoton kita ini untuk terus maju keluar dari garis kemonotonan itu. Jika hal monoton tersebut terus kita ikuti alurnya , selamanya kita hanya akan jadi makhluk monoton yang mati tanpa mengetahui jati diri sebenarnya. Coba terus pikirkanlah apa yang mendasari kehidupan kita ini menjadi begitu monoton ,dan coba- ubahlah hal tersebut dengan kemampuan dan bakat kita yang akan mengisi kemonotonan tersebut.

mo·no·ton a 1 berulang-ulang selalu sama nadanya (bunyinya, ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dng yg dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya

Setelah tersadarkan diri kita mungkin akan menemui jalan keluar dari kemonotonan tersebut berupa sebuah kreativitas,ide maupun konsep yang bersifat membangun .Jalan keluar tersebut akan mengantarkan kita menjumpai sebuah perjalanan hidup baru yang lebih berwarna dari alur kemonotonan sebelumnya. Jika kita sering menjumpai banyak pengalaman baru  penuh pembelajaran  yang begitu berarti .Kesuka citaan yang ada didalam pengalaman kita ,maupun kedukaan yang turut ambil bagian didalamnya ,semuanya terasa begitu berarti bagi kita .

Semua itu sulit untuk dilupakan dan akhirnya tanpa sadar kekosongan dihidup kita sebelumnya telah terisi .Kekalahan yang dulu sering kita rasakan ,sekarang berbuah menjadi sebuah kemenangan yang manis .Hingga akhirnya kita sampai disebuah ujung jalan dan akhirnya menemukan apa yang kita cari selama ini yaitu sebuah “jati diri” sebenarnya yang kita miliki. Tetapi sesunguhnya ujung jalan itu bukan akhir cerita perjalanan kita tetapi sebuah awal lembaran baru dalam menjalani hidup ini , dengan sebuah bekal pengalaman dan tertemukannya jati diri ,kita sudah sanggup berjalan setiap lembaran kisah baru kita.


Jadi, intinya kisah kehidupan kita saat ini mungkin masih sebuah kisah monoton yang harus kita sadarkan diri kita untuk keluar dari jalur tersebut dan menemui jati diri kita. Mungkin, yang saya sampaikan kurang begitu jelas ,tetapi bisa anda jadikan refrensi untuk mengungkap “Siapakah Aku” dan acuan untuk terus melangkah maju menjalani hidup ini. Maafkan, saya bila ada kata yang tidak berkenan dihati pembaca .Saya tidak ingin menyadarkan siapa – siapa bila merasa berat hati membaca ini. Karena tulisan yang saya buat ini juga, saya gunakan untuk mencoba membangun hidup saya keluar dari jalur kemonotonan dan berhasil dalam menjalani hidup ini dan berhasil juga dikehidupan kedua nanti yaitu akhirat. Dan semoga anda semua juga bisa mencapai tujuan hidup mulia  yang anda semuanya miliki. Terima Kasih, atas waktu yang anda luangkan untuk membaca tulisan saya ini , “Salam Penuh Semangat”.

2 komentar:

  1. Dear Faizal,

    Tulisanmu filosofis sekali! Bagus filosofis, alangkah baiknya juka disertakan pula contoh konkretnya. Sehingga, alam pikiran pembaca tidak berada di atas terus, tapi diajak ke bawah juga. :-)

    BalasHapus
  2. Ya Terima Kasih Bu atas masukkannya ...
    Nanti saya coba kembangkan lagi

    BalasHapus

Blogroll

About