Siapakah Aku
?
“Siapakah aku ?”, sebuah
pertanyaan yang aneh bila kita mencoba menanyakannya kepada seseorang .Mereka
akan berpikir kita ini aneh atau mungkin juga sudah tidak waras lagi, bagaimana
tidak sebuah pertanyaan yang mungkin banyak mengacu kepada diri seseorang yang
bertanya itu sendiri tidak diketahuinya. Yang terpikirkan pertama kalinya
dikepala kebanyakan orang mungkin sebuah nama dan sedikit latar belakang orang
yang bertanya itu sendiri. Tapi ,sebenarnya yang ingin saya bahas pada postingan
kali ini bukanlah banyak mengacu pada diri saya saj ,tapi mungkin kepada para
teman-teman pembaca yang mungkin pernah menanyakan apa sebenarnya maksud dari
pertanyaan “Siapakah Aku ?”.
Menurut, saya pertanyaan ini
lebih mengarah kepada pertanyaan tentang siapa sebenarnya jati diri seperti apa
yang kita miliki. Mengenal sebuah jati diri merupakan sebuah perjalanan hidup
yang akan dilalui semua manusia yang akan beranjak menuju kedewasaan atau
tepatnya pada masa remaja. Langkah demi langkah yang kita langkahkan dalam
perjalanan akan menentukan tujuan yang akan kita capai diakhir masa pencarian
kita. Setiap jalan yang kita tentukan langkahnya pastinya selalu akan menjumpai
rintangan dan juga halangan yang silih berganti menerpa. Tapi itu semua akan
memberikan kita sebuah pengalaman yang berharga saat sudah berada ditujuan kita
nanti, yang nantinya bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita.
“Siapakah aku ?” aku adalah
seorang manusia , tapi apakah benar kita ini sudah menjadi seorang manusia yang
benar benar berperilaku layaknya manusia yang dijelaskan dalam sebuah kitab
suci. Manusia yang sanggup menyatakan bahwa dirinya adalah manusia harus
sanggup menerima dan sadar konsekuensi bahwa dirinya adalah seorang manusia.
Manusia seharusnya bisa menjadi makhluk yang adil ,penuh rasa kasih sayang
terhadap sesama ,dan selalu bisa menghargai sebuah kehidupan. Banyak yang sudah
terlupakan dari diri kita terhadap hal-hal tersebut ,terturutinya nafsu yang
telah banyak menjadi sumber akan ternodainya status manusia sebagai makhluk
yang berkahi oleh Allah Swt. Jika kita bisa mendorong mundur banyaknya
kepentingan duniawi ,insyaallah nafsu itu sendiri akan memudar dan perjalanan
hidup menuju akhir yang indah mungkin akan tercapai.
Kesadaran diri kita sendiri
dalam menjalani kehidupan ini adalah salah satu kunci untuk menguak rahasia
jati diri kita. Kita seharusnya bisa sadar dari kehidupan monoton kita ini
untuk terus maju keluar dari garis kemonotonan itu. Jika hal monoton tersebut
terus kita ikuti alurnya , selamanya kita hanya akan jadi makhluk monoton yang
mati tanpa mengetahui jati diri sebenarnya. Coba terus pikirkanlah apa yang
mendasari kehidupan kita ini menjadi begitu monoton ,dan coba- ubahlah hal
tersebut dengan kemampuan dan bakat kita yang akan mengisi kemonotonan
tersebut.
mo·no·ton a 1 berulang-ulang selalu sama nadanya (bunyinya, ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dng yg dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya
Setelah tersadarkan diri kita
mungkin akan menemui jalan keluar dari kemonotonan tersebut berupa sebuah
kreativitas,ide maupun konsep yang bersifat membangun .Jalan keluar tersebut
akan mengantarkan kita menjumpai sebuah perjalanan hidup baru yang lebih
berwarna dari alur kemonotonan sebelumnya. Jika kita sering menjumpai banyak
pengalaman baru penuh pembelajaran yang begitu berarti .Kesuka citaan yang ada
didalam pengalaman kita ,maupun kedukaan yang turut ambil bagian didalamnya
,semuanya terasa begitu berarti bagi kita .
Semua itu sulit untuk dilupakan
dan akhirnya tanpa sadar kekosongan dihidup kita sebelumnya telah terisi
.Kekalahan yang dulu sering kita rasakan ,sekarang berbuah menjadi sebuah
kemenangan yang manis .Hingga akhirnya kita sampai disebuah ujung jalan dan
akhirnya menemukan apa yang kita cari selama ini yaitu sebuah “jati diri”
sebenarnya yang kita miliki. Tetapi sesunguhnya ujung jalan itu bukan akhir
cerita perjalanan kita tetapi sebuah awal lembaran baru dalam menjalani hidup
ini , dengan sebuah bekal pengalaman dan tertemukannya jati diri ,kita sudah
sanggup berjalan setiap lembaran kisah baru kita.
Jadi, intinya kisah kehidupan
kita saat ini mungkin masih sebuah kisah monoton yang harus kita sadarkan diri
kita untuk keluar dari jalur tersebut dan menemui jati diri kita. Mungkin, yang
saya sampaikan kurang begitu jelas ,tetapi bisa anda jadikan refrensi untuk
mengungkap “Siapakah Aku” dan acuan untuk terus melangkah maju menjalani hidup
ini. Maafkan, saya bila ada kata yang tidak berkenan dihati pembaca .Saya tidak
ingin menyadarkan siapa – siapa bila merasa berat hati membaca ini. Karena
tulisan yang saya buat ini juga, saya gunakan untuk mencoba membangun hidup
saya keluar dari jalur kemonotonan dan berhasil dalam menjalani hidup ini dan
berhasil juga dikehidupan kedua nanti yaitu akhirat. Dan semoga anda semua juga
bisa mencapai tujuan hidup mulia yang
anda semuanya miliki. Terima Kasih, atas waktu yang anda luangkan untuk membaca
tulisan saya ini , “Salam Penuh Semangat”.
Dear Faizal,
BalasHapusTulisanmu filosofis sekali! Bagus filosofis, alangkah baiknya juka disertakan pula contoh konkretnya. Sehingga, alam pikiran pembaca tidak berada di atas terus, tapi diajak ke bawah juga. :-)
Ya Terima Kasih Bu atas masukkannya ...
BalasHapusNanti saya coba kembangkan lagi